Pada Senin 24 Januari 2021, Departemen Teknik Elektro (DTE) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengadakan acara perpisahan ketua DTE FTUI periode 2018-2022, Dr. Ir. Aries Subiantoro, M.SEE., dan penyambutan ketua DTE FTUI periode 2022-2026, Dr. Eng. Arief Udhiarto, S.T., M.T., serta perkenalan manajemen DTE FTUI 2022-2026. Acara ini dihadiri beberapa guru besar, dosen, dan tenaga kependidikan DTE FTUI . Selama periode kepemimpinan Dr. Ir. Aries Subiantoro, M.SEE. banyak prestasi yang diperoleh DTE FTUI di kancah nasional dan internasional, salah satunya adalah membawa DTE FTUI ke peringkat 251-300 versi Quacquarelli Symonds (QS) tahun 2021 untuk bidang Engineering- Electrical and Electronic.
Di periode kepemimpinan Dr. Eng. Arief Udhiarto, S.T., M.T., DTE FTUI memiliki visi “Toward Excellent, Competitive, and Impactful Electrical Engineering Department for the Nation Glory” dimana beliau ingin menjadikan DTE FTUI mampu menghasilkan karya dan lulusan yang berdampak penting untuk kemajuan bangsa dan menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Di dunia internasional, beliau akan berusaha meningkatkan lagi peringkat DTE FTUI. Selaras dengan Tri Dharma perguruan tinggi, di bidang penelitian, beliau menginginkan adanya hilirisasi produk riset dan pemanfaatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk kerja sama riset dengan industri. Di bidang pengabdian masyarakat, beliau menginginkan adanya diseminasi teknologi tepat guna bagi masyarakat yang selama ini telah dihasilkan oleh DTE FTUI, seperti photovoltaic (PV), smart farming, teknologi internet of things (IoT), dan peralatan medis. Di bidang pendidikan, beliau ingin menerapkan model pembelajaran flipped classroom dan membuat massive open online cource (MOOC) di 80% untuk mata kuliah S1.
Di acara pisah sambut ini, Dr. Eng. Arief Udhiarto, S.T., M.T. menekankan pentingnya adaptasi dunia pendidikan di masa yang akan datang. Para dosen DTE FTUI diharapkan mempersiapkan strategi baru dalam kuliah online agar tidak kalah dengan penyedia sumber pembelajaran berkualias yang berasal dari luar negeri serta menyelaraskan program MBKM ke kurikulum pendidikan. Beliau juga berharap terjadinya transformasi paradigma pendidikan agar dosen lebih menjalankan peran sebagai inspirator dan motivator kepada mahasiswa daripada sekadar penyampai materi kuliah di kelas.
